span.fullpost {display:inline;}

Minggu, 04 Desember 2011

Palungan Yang Kosong


MUDTRAP.COM
Jesus Reason for the Season graphic provided by MUDTRAP.COM


Natal menjelang! Apa yang harus kita lakukan untuk menyambutnya? Mungkinkah seperti seorang ibu yang bersiap-siap menyambut kelahiran bayinya dengan berbagai kebutuhan dan keperluan sang bayi. Atau seperti seorang ayah yang mempersiapkan sebuah pesta besar ketika sang bayi berulang tahun. Saya teringat Natal kecil saya, dengan kado… baju baru… kesibukan untuk menghafal drama natal sekolah minggu, dan berbagai kegiatan lainnya.
Kesibukan menjelang natal adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan kebiasaan dari sebagian orang. Sebenarnya hal itu adalah sah-sah saja, namun kita perlu jujur dan mengakui bahwa sebenarnya semua kesibukan dan kegiatan yang kita kerjakan menjelang natal adalah untuk memuaskan diri kita sendiri. Kita tidak ingin orang melihat kita nampak biasa-biasa saja ketika hari natal tiba. Yang kita inginkan adalah semua orang melihat kita nampak wouw!!! dihari natal dengan baju baru, rumah yang dihias dengan sangat indah lengkap dengan kue dan minuman – bahkan masih ada kebiasaan sebagian orang untuk menyiapkan minuman beralkohol disaat natal. Perlukah kita seperti demikian? Sepantasnyakah kita melakukan semua itu untuk Yesus sang bayi natal yang datang untuk menyelamatkan seisi dunia ini? Senangkah hati Yesus disambut dengan meriah dan gemerlap sedemikian? Bukankah sangat jelas bahwa sebenarnya semua persiapan itu hanya untuk memuaskan keinginan kita sendiri, tanpa peduli dengan hati Yesus yang merasa sangat asing ditengah suasana natal karena disana tidak ada hati yang terbuka untuk menerima kehadiran-Nya.


MUDTRAP.COM
Christmas Tree Animations provided by MUDTRAP.COM

Mari renungkan... ditengah segala kesibukan menjelang natal, tengoklah kedalam palungan tempat sang bayi terbaring, apakah bayi Yesus ada disana? Semestinya kehidupan kita bak palungan dimana didalamnya terbaring bayi mungil pembawa damai bagi dunia. Jika palungan itu kosong atau telah terisi dengan baju baru, pernak-pernik natal, kue dll, lalu... di mana bayi Yesus itu? Bukankah kita sedang menyambut kedatangan-Nya? Mungkinkah damai itu dapat terjadi jika sang pembawa damai tidak memiliki tempat dalam kehidupan kita?

Yesus tidak meminta kado apapun karena Dia datang bukan untuk meminta apapun dari kita tetapi Dia datang justru untuk memberi kehidupan bagi dunia (Yohanes 10:10b).

Bagaikan para gembala saat mendengar pesan malaikat, mereka meninggalkan segala kegiatan mereka dan segera mencari bayi Yesus. (Lukas 2:15-16)

Bagaikan para majus, saat melihat bintang mereka segera bersiap untuk menempuh perjalanan yang jauh hanya untuk memastikan bahwa juruslamat dunia telah lahir. (Matius 2:1,10-11)

Dan saat mereka menemukan bayi itu, mereka bersukacita dan sebagai tanda sukacita itu terbukalah hati untuk memberi persembahan yang terbaik bagi Dia.

Natal adalah sebuah peringatan tentang kedatangan sang Juruselamat. Saat-saat menjelang natal adalah pesan bagi kita agar segera mempersiapkan hati untuk menerima kasih Allah. Segeralah bergegas seperti para gembala dan majus untuk menemukan Yesus, karena dalam pertemuan dengan Yesus ada kuasa yang sanggup untuk mengubah hidup manusia.

Selamat menyambut natal dengan segala kesibukan dan kegiatan saudara, pastikan bahwa Yesus ada disana dan engkau bertemu dengan Dia!