
Menjadi manusia baru adalah menjadi manusia yang memiliki karakter yang berbeda dengan karakter yang lama. Proses untuk berubah menjadi manusia baru ini memang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang lama serta kadang bisa sangat menyakitkan. Menjadi manusia baru berarti harus siap untuk mengatakan “TIDAK” terhadap karakter dan kebiasaan lama.
Setiap orang tentu rindu untuk menjadi manusia yang baru, tetapi tidak semua orang siap menolak ketika keinginan dari karakter lama itu kembali datang. Dengan kata lain untuk dapat mengenakan manusia baru ini terlebih dahulu kita harus mengalami proses kematian terhadap manusia lama kita. Nah, proses kematian terhadap manusia lama inilah yang membutuhkan waktu, kesungguhan dan penyerahan yang total kepada Allah. Mematikan keinginan manusia lama kita sangat menyakitkan dan tidak semua orang siap melakukan hal ini. Makanya untuk menjadi manusia baru bukanlah sesuatu yang instant namun dapat juga menjadi sesuatu yang sangat lama. Hal itu tergantung dari kesiapan kita.
Salah satu medan yang menjadi rebutan antara dosa dan kekudusan adalah pikiran. Yang mana dosa dan kekudusan sama-sama berhak untuk menguasainya. Pikiran kita adalah salah satu faktor yang sangat menentukan, tergantung kepada siapa kita akan menaklukan pikiran kita. Ketika kita terus menerus memikirkan perbuatan-perbuatan dosa kita akan terjebak didalamnya dan kita pun tidak akan sanggup untuk menghilangkan itu dari dalam pikiran kita. Sebaliknya ketika kita mulai memikirkan hal-hal yang baru di dalam Tuhan, maka pikiran-pikiran yang baru akan mewarnai pikiran kita dan sekaligus menggantikan pikiran-pikiran lama yang penuh dengan dosa. Menaklukkan pikiran kita kepada kekudusan membuat dosa tidak punya tempat didalamnya.
Mulailah memfokuskan pikiran kita kepada Tuhan. Pikirkanlah hal-hal yang kudus di dalam Tuhan. Baharuilah pikiran kita dengan hal-hal rohani. Jangan memberi tempat sedikit pun untuk memikirkan perbuatan dosa.
"Ef 4:22-24 “ yaitu bahwa kamu, berhubungan dengan kehidupan kamu yang dahulu,harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan. PN)