
“... anak-Ku Aku merindukan kamu”...
Aku tahu itu adalah sapaan Bapaku.. dan aku tahu itu karena telah lama aku melewati waktu pribadiku bersama Dia. Dan hari ini, tepat di jam itu… Bapa menyapaku… Tetapi aku berkata “ah Bapa… masih ada satu tugas lagi.. dan aku berkata lagi... “Bapa.. bukankah yang aku lakukan ini semua untuk pekerjaan-Mu. Aku harus melakukan yang terbaik, supaya banyak orang diberkati ... tinggal sedikit lagi sudah selesai…”
Bapa berkata… “baik anak-Ku… Aku menunggu-Mu”…
Makassar, 14 Des 2009…
Pkl 03.00 pagi… aku belum juga tidur… aku harus menyelesaikan beberapa lembar majalah terbitan khusus untuk perayaan Natal sebentar lagi. Design majalah adalah kegemaranku, dan bulan Desember adalah saat dimana apa yang menjadi kegemaranku ini akan menyita banyak dari waktuku setiap hari…
Menjelang Pkl. 06.00 pekerjaanku baru selesai dan aku siap-siap untuk tidur.. Ups! Aku baru ingat ternyata aku sudah mengabaikan pkl 04.00 yang sebenarnya adalah jam doaku.. yach.. apa boleh buat.. aku hanya berkata “Bapaku yang baik, maafkan aku ya… aku lupa… sekarang aku ngantuuuk dan ppzzzz… aku tertidur!
15 Des 2009…
Pkl. 08.00 pagi… aku terbangun… wah udah terlambat…
Sekarang aku harus cepat-cepat dan segera menyelesaikan design majalah, kalender, brosur, poster, semua menumpuk… menunggu giliran. Terus bekerja.. mengutak-atik.. mendesign… browsing… nyari artikel-artikel dan pic yang menarik untuk mengisi halaman demi halaman … sungguh pekerjaan yang sangat mengasyikkan…
Seperti kemarin… pkl. 06.00.. aku baru selesai dan tertidur. Namun kali ini, tanpa menyapa Bapa sedikit pun…
16 Des… 19 Des… 22 Des…
Waktu terus berjalan dalam kesibukanku yang “sangat mengasyikkan”…
23 Des… tepat pkl. 04.00 pagi… ada teguran yang lembut dan manis..
“Anak-Ku Aku merindukan kamu”.
Aku tahu itu adalah sapaan Bapaku.. dan aku tahu itu karena telah lama aku melewati waktu pribadiku bersama Dia. Dan hari ini, tepat di jam itu… Bapa menyapaku… Tetapi aku berkata “ah Bapa… masih ada satu tugas lagi.. dan ini untuk Malam Natal besok…
Tetapi dia terus menyapaku… “tapi Aku merindukan kamu.. tidakkah kamu rindu pada-Ku?”
Sejenak aku merenungkan… “iya benar… aku rindu saat-saat bersama Dia…” tetapi aku berkata lagi... “Bapa.. bukankah yang aku lakukan ini semua untuk pekerjaan-Mu. Aku harus melakukan yang terbaik, supaya banyak orang diberkati ... tinggal sedikit lagi sudah selesai…”
Bapa berkata… “Baik anak-Ku… Aku menunggu-Mu”…
Aku melanjutkan pekerjaanku...
24 Des… 25 Des… akhirnya lewat sudah segala tugasku…
27 Des… tepat hari minggu… aku melayani dan selesai ibadah aku mendapat pesan, aku diingatkan bahwa ternyata masih ada beberapa design kalender yang harus aku selesaikan untuk souvenir dalam Ibadah akhir tahun… ups!!
28 Des.. 29 Des.. 30 Des… Bapa masih menungguku dengan sabar… dan aku masih juga berkata “Bapa aku sedang meyelesaikan tugasku yang adalah bagian dari pelayanan kepada-Mu”
Dan kali ini Bapa berkata : “ Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula…”
… kali ini aku yang terdiam… aku ingat kembali dengan kasih mula-mulaku kepada Tuhan. Kasih yang aku rasakan saat pertama aku mengalami Tuhan… saat aku terus mencari Dia, seperti rusa yang rindu menemukan sungai untuk membenamkan dirinya dan memuaskan dahaganya… Demikianlah aku waktu itu, selalu merindukan Tuhan, selalu ingin intim dengan Dia, rindu dengar suara-Nya, dan tidak pernah sudi menggantikan waktu bersama Dia dengan apapun.
31 Des..
Pkl.04.00 pagi… aku belum tidur… tetapi bukan lagi karena bekerja. Aku disini, dihadirat-Nya, menikmati waktuku yang indah bersama Bapa. Aku tidak sedang melayani Dia, aku hanya diam mendengar Dia berbicara, membukakan hal-hal yang baru untuk aku kerjakan, memberi kekuatan baru untuk melewati tahun 2010, dan tentu saja ada janji yang diberikan untuk ku.
Diakhir dari kebersamaan kami, aku mulai menyembah Dia dengan hati yang dipenuhi dengan sukacita…
Tahun 2010 adalah tahun untuk kembali intim bersama Tuhan
Saudara jagalah kasih mula-mulamu dengan Tuhan agar kasih itu tidak hilang. Dan kasih mula-mula itu akan tetap terjaga, jika kita memiliki waktu pribadi untuk intim bersama Dia. Tetapkanlah waktu doamu bersama dia dalam setiap hari dan setialah dengan waktu yang sudah engkau tetapkan itu. Tinggalkan semua kegiatan dan rutinitas pada jam doa pribadimu dan pakai waktu itu untuk intim bersama Dia. Ingat tanpa waktu yang khusus dengan Allah akan membuat kasihmu kepada Dia menjadi hilang. Jika engkau telah ada dalam kondisi ini, maka apapun yang engkau kerjakan, hanyalah menjadi celaan di mata Tuhan. (Wahyu 2:4)
Memasuki tahun 2010 ada banyak orang yang berkata “Ayo lebih semangat lagi untuk Tuhan!” Ayo lebih banyak cari jiwa untuk Tuhan!” dan macam-macam lagi… Itulah semangat awal tahun, dan itu memang sangat baik. Tetapi mengawali semua itu, marilah kita kembali memperbaiki hubungan pribadi dan mengatur kembali jam-jam doa kita bersama dengan Dia. Ada banyak rutinitas dan kesibukan yang telah merebut kita dari waktu bersama Tuhan. Padahal dalam kebersamaan dengan Tuhanlah, kita akan mendapat visi, semangat, kekuatan, urapan, dan semua yang baru dari Tuhan.
Ayo bangun kembali mesbah doamu dan nyalahkan kembali api itu. Kemudian pastikan setiap pagi untuk memasukan kayu ke dalamnya agar api itu tidak padam (Imamat 6:12-13). Gbu. (Paula N./www.renungan.com)